Tantangan dan Peluang Menjelang Pemilu 2024

    Komisi Kerawam Keuskupan Bandung mengadakan Konsolidasi Calon Legislatif Katolik, pada Minggu, 19 November 2023. Konsolidasi Caleg Katolik yang bertempat di Aula Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan, Jalan Nias no 2 Bandung ini adalah konsolidasi ke II yang digelar oleh Komisi Kerawam Keuskupan Bandung.

    Para calon Legislatif yang memiliki daerah pemilihan di wilayah Keuskupan Bandung hadir dalam pertemuan yang membahas tentang spirit CALEG Katolik, Peta Politik Jawa Barat, potensi pemilih dan diskusi bersama para pembicara, seksi kerawam Paroki Keuskupan Bandung, dan perwakilan dari Organisasi Massa (Ormas) katolik. 

    RD. Paulus Rusbani Setiawan mengawali sesi dengan menjelaskan makna Inkarnasi (Sabda menjadi Daging) yang tidak hanya berkutat dengan hal kesalehan yang tercermin dari doa-doa saja. Walaupun hal itu sangatlah penting dalam hal hidup menggereja.

Namun, menjadi buah ‘daging’ dalam kehidupan di dunia ini juga penting. Salah satunya memiliki rasa kegelisahan terhadap ketidakadilan dan ketidakbenaran yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diperjuangkan Gereja. Perlunya kita memupuk ‘rasa’ itu agar selalu ada, sehingga sabda yang menjadi daging senantiasa dapat terus kita rasakan dan diharapkan dapat diamalkan dalam hidup menggereja dan bermasyarakat.

    Ketua komisi Kerawam Keuskupan Bandung, RD. Aloysius Wahyu Endro Susesno memaparkan Calon Legislatif katolik di wilayah Keuskupan Bandung saat ini yang terdaftar sejumlah 45 orang. Dengan kompisisi 80% pria dan 20% wanita. Atau 36 orang pria dan 9 orang caleg wanita dari 18 Paroki di wilayah Keuskupan Bandung, pada Lembaga Legislatif DPR-RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten – Kota. Hadir pula Guru Besar UNPAR, Prof. Pius Suratman Kartasasmita, Ph.D dan MTT-PW Muhammadiyah JABAR, Dr. Ayi Yunus Rusyana, M.Ag sebagai pembicara.

    Konsolidasi caleg ke II diakhiri dengan Ekaristi yang dipimpin oleh RD. Aloysius Wahyu Endro Suseno.***


Veronika