Melayani dengan Bernyanyi

Komisi Liturgi Keuskupan Bandung bekerja sama dengan Forkom Paduan Suara menyelenggarakan Simposium Paduan Suara Liturgi (14/10/2023). Dengan mengangkat tema “Dari Kita, Oleh Kita, Untuk Allah”, simposium ini dilaksanakan di Gereja St. Paulus, Bandung yang dihadiri para dirigen dan aktivis paduan suara liturgi dari 30 paroki Keuskupan Bandung. 

Simposium yang dimaksudkan untuk menggugah semangat melayani dengan lebih berkualitas, diawali Ekaristi yang dipimpin oleh Pastor Fransiskus Samong, OSC, didampingi Pastor Paulus Tri Prasetijo, Pr.,  Pastor Paroki St. Paulus dan Pastor Josaphat Judho Pramono, OSC (Pastor Fredy), Ketua Komisi Liturgi.  

Sesi pertama dibawakan oleh Pastor Fredy tentang spiritualitas pelayanan. Sebagai orang yang melayani namun juga seorang penampil dalam bernyanyi paduan suara hendaklah mengutamakan kerendahan hati daripada keinginan untuk show off. 

Selanjutnya diteruskan sesi oleh Roni Sugiharto yang dimoderatori Nikolas Rio yang banyak membahas tentang vokalitas dalam paduan suara. Bahwa aspek atau alat utama seorang penyanyi dalam paduan suara adalah vokal. Di sini Roni memaparkan bagaimana vokal/ suara dapat dihasilkan, nafas efektif, rongga mulut dan bentukan bibir untuk menciptakan suara, serta metode dan alat latihan yang dapat digunakan, dan sebagainya.

Sebagai contoh penjelasan, Roni menunjukkan lagu “Ave Verum Corpus” - Mozart yang kemudian menggali karakter lagu ini untuk dibagikan pengetahuannya kepada seluruh peserta.  Sesi ini diakhiri dengan menyanyikan secara utuh lagu ini bersama-sama oleh seluruh peserta dan panitia, diiring orgeni oleh Nicholas Rio. 

Simposium ini diakhiri dengan penjelasan oleh Benny PAW dan Antonius Chandra LK tentang rangkaian kegiatan Musik Liturgi Keuskupan Bandung, termasuk kegiatan Training for Trainers yang menjadi kelanjutan acara simposium ini, yang akan diselenggarakan oleh Komisi Liturgi bersama Forum Komunikasi Paduan Suara pada Tahun 2024. Program ini akan menyasar terutama dirigen-dirigen peserta dari simposium ini yang sungguh berminat terhadap paduan suara Liturgi. Dengan diadakannya program ini, diharapkan para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu yang menyeluruh tentang vokal dan paduan suara, tapi juga siap untuk diterjunkan ke masyarakat Gereja, mengembangkan paduan suara agar dapat melayani dengan  lebih berkualitas. ***

 Chandra