Pada senin, 25 Maret 2024, kapel Santa Helena Pratista di Jl. Kolonel Masturi No. 591, Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat menjadi saksi dari momen sakral ketika lima frater memasuki tahap baru dalam pelayanan mereka kepada Tuhan dan umat-Nya. Diiringi lirik yang menggetarkan hati, “Allah memanggilmu, menjadi alat-Nya, agar dalam hidupmu bersinar cinta kasih-Nya,” kelima frater ini dengan penuh kerendahan hati dan semangat yang membara, siap untuk menerima tahbisan diakonat. Kehadiran puluhan imam Keuskupan Bandung dan umat yang memberikan dukungan serta doa-doa tulus, kapel itu dipenuhi dengan keceriaan, sukacita, dan senyuman yang sumringah. Lantunan suara merdu dari paduan suara para frater Seminari Tinggi Fermentum dan para frater OSC mengiringi langkah-langkah para frater menuju altar, seolah-olah malaikat turun dari surga untuk menyambut mereka.
Mereka yang ditahbiskan sebagai diakon diantaranya Frater Andreas Agung Bowo Laksono, Frater Bernardinus Andrian Karyanto, Frater Dominius Kristian Pratama OSC, Frater Ricky Ferdinando Sitio OSC, dan Frater Ignasius Tonius Hia, OSC. Dalam keputusan mereka untuk mengabdikan hidup mereka sepenuhnya kepada Tuhan, mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang yang hadir, termasuk keluarga dan umat yang mereka layani. Kelima frater ini mengambil tema tahbisan “Tuhan Adalah Terang dan Keselamatanku.” Tema ini diangkat berdasarkan hasil permenungan dan refleksi yang dilakukan oleh para frater yang akan ditahbiskan. Mereka menyadari bahwa selama dalam masa formasi ada banyak tantangan yang dialami. Namun semua tantangan itu dapat dilalui berkat rahmat dan terang yang Tuhan berikan.
Perayaan Ekaristi tahbisan diakonat dipimpin oleh Bapa Uskup Keuskupan Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC, didampingi RP. Agustinus Agung Rianto, OSC (Prior Provinsial Ordo Salib Suci Propinsi Sangkristus Indonesia) dan RD. Stefanus Albertus Herry Nugroho (Rektor Seminari Tinggi Fermentum). Sejalan dengan tema yang diangkat dalam tahbisan, Pastor Agung dalam pengantar perayaan Ekaristi yakin bahwa tema yang diangkat oleh calon tertahbis ini sungguh berangkat dari pengalaman hidup mereka yang akhirnya bermuara pada penyataan iman: Tuhan adalah terang dan keselamatanku. Harapannya semoga tema ini dapat menjadi pegangan yang kokoh bagi perjalanan hidup bagi kelima calon diakon.
Bapa Uskup dalam homilinya menyoroti pentingnya adorasi kepada Tuhan dan devosi kepada Maria. Hendaknya segala bentuk dedikasi kita terhadap sesama harus lahir dari adorasi dan devosi pada Tuhan yang memiliki karya dan palayanan kemanusiaan. Jangan sampai kita unggul pada dedikasi terhadap sesama tetapi mengabaikan adorasi dan devosi pada Tuhan. Untuk itulah dalam dedikasi kita harus mengarahkan diri pada Tuhan sebagai terang dan penyelamat. Dalam terang Tuhan segala godaan yang membelokan dedikasi dan rintangan akan dapat diatasi, itulah keyakinan lima frater yang menerima tahbisan diakonat.
Bapa uskup melanjutkan bahwa pelayanan kepada orang miskin, lemah dan tersingkir harus dibarengi dengan adorasi dan devosi. Orang yang mempunyai adorasi dan devosi kepada Tuhan dengan sendirinya akan berjalan dalam terang Tuhan dan akan memiliki hati seperti Tuhan yang selalu tergerak oleh belas kasih. Sebab yang kita layani sesungguhnya bukan orang miskin, tetapi kita melayani Yesus yang hadir dalam diri orang miskin itu. Semoga para diakon yang yakin bahwa Tuhan adalah terang dan keselamatanku menjadikan adorasi kepada Tuhan dan devosi kepada Maria sebagai sumber dedikasi kepada umat dan masyarakat. Selain adorasi dan devosi bapa Uskup berpesan kepada para calon diakon, para imam dan para frater untuk membiasakan diri dalam mengikuti perayaan Ekaristi, ofisi, membaca kitab suci, mendaraskan rosario dan berdoa pribadi setiap hari. Hendaknya itu semua menjadi bagian dari hidup kita.
Selanjutnya Berman Sitio orangtua Diakon Sitio dimandatkan untuk memberikan sambutan mewakili keluarga dari kelima diakon yang baru ditahbiskan. Dalam sambutan tersebut Berman demikian akrab disap, mengucapkan terima kasih atas penumpangan tangan dari Bapa Uskup kepada kelima diakon baru. Beliau berharap semoga para diakon baru tetap setia dalam panggilan dan menuruti aturan dalam Gereja sehingga pada saatnya mereka memperoleh rahmat tahbisan presbiterat di hari yang akan datang. Sambutan dari para diakon baru diwakili oleh Diakon Kristian OSC. Dalam sambutannya ia menegaskan kembali tema yang mereka usung. “Kami menyadari, dalam menapaki panggillan ini, tidak selalu mulus, kadang ada gelap-terang, gerimis-badai, jalan berbatu-beraspal. Itu semua bisa dilalui berkat Rahmat Allah. Oleh karena itu kami bersyukur karena Ia berkenan memberikan terang-Nya untuk nenerangi langkah kami.”
Kemudian Romo Herry dalam sambutannya menyampaikan, para diakon telah bertekun dan terbuka dalam menerima berbagai macam kritikan dan masukan dari para formator. Ketekunan dan keterbukaan ini menghantarkan mereka untuk bisa mengatasi masalah pribadi demi untuk melayani Tuhan sebagai diakon dan kelak menjadi imam. Pun pula dalam sambutan tersebut Romo Herry mengungkapakan bahwa rahmat tahbisan ini tidak bisa terlepas dari keterlibatan banyak pihak, maka dari itu kami berterima kasih kepada semuanya. Semoga melalui rahmat tahbisan ini bisa menjadi terang dan keselamatan Tuhan bagi banyak orang.
Seusai perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan acara ramah-tamah. Perayaan misa tahbisan ini juga ditayangkan melalui kanal Youtube Ordo Salib Suci Indonesia dan Komsos Keuskupan Bandung. Selamat kepada kelima diakon baru, semoga bisa menjadi terang dan garam masyarakat.
Fr. Adrian Purnama, OSC.