Tiga Jenis Doa syukur Agung dan Pemakaiannya dalam Tata Perayaan Ekaristi 2020

Setelah Tata Perayaan Ekaristi (TPE) yang baru yakni TPE 2020 di launching tanggal 7 Mei 2021 yang lalu dan resmi boleh dipakai, maka kita akan menyesuaikan kembali tata Misa yang kita gunakan karena ada beberapa perubahan. Salah satu perubahan yang terjadi adalah Doa Syukur Agung. Jumlah Doa Syukur Agung yang kita pakai dalam TPE 2020 tentu saja disesuaikan berdasarkan terjemahan dari Missale Romanum (MR) 2008 untuk menggantikan TPE 2005 yang diterjemahkan dari MR 2002. Salah satu DSA yang dihapus dari bagian lampiran MR 2002 adalah Doa Syukur Agung untuk anak-anak yang juga tidak ada lagi di TPE 2020.

Doa Syukur Agung adalah terjemahan dari Prex Eucharistica (Doa Ekaristi). Doa Syukur Agung merupakan pusat dan puncak dari perayaan Ekaristi sebagai suatu doa syukur dan pengudusan atas persembahan roti dan anggur yang kita hunjukan kepada Bapa sehingga sungguh menjadi Tubuh dan Darah Kristus dengan bantuan dan karya Roh Kudus yang diutus oleh Bapa. Dengan kata lain, Doa Syukur Agung adalah doa syukur atau doa yang dipersembahkan oleh Gereja dalam perayaan Ekaristi. Doa Syukur Agung dimulai pada saat imam mengajak umat untuk mengarahkan hati kepada Tuhan dengan berdoa dan bersyukur. Pada kesempatan kali ini, kita akan mendalami Doa Syukur Agung yang kita gunakan dalam TPE 2020, yang dapat kita bagi dalam tiga bagian: Prex Eucharistica principalis, Prex Eucharistica de reconciliatione, dan Prex Eucharistica pro variis necessitatibus. 


Prex Eucharistica principalis 

Jenis Doa Syukur Agung yang pertama adalah Prex Eucharistica principalis atau Doa Syukur Agung utama. Disebut utama karena keempat Doa Syukur Agung ini (I, II, III, IV) ditempatkan sebagai bagian utama dalam ordo missae atau tata Misa khususnya dalam Liturgi Ekaristi. Berkaitan dengan pemilihan dan pemakaian Doa Syukur Agung, PUMR 365 sudah mengatur dengan jelas dan para imam sedapat mungkin mengikuti petunjuk yang berlaku:

Doa Syukur Agung I, atau Kanon Romawi, dapat digunakan kapan saja. Doa Syukur Agung I terutama dianjurkan pada hari-hari yang memiliki Communicantes khusus (misalnya pada hari raya kelahiran Tuhan dan selama oktaf, Misa malam Paskah sampai Minggu paskah II, hari Penampakan Tuhan, hari Kenaikan Tuhan, hari Pentekosta) atau dalam Misa-misa yang memiliki Hanc igitur khusus (Misa malam Paskah sampai Minggu paskah II). Doa Syukur Agung I juga cocok pada pesta para rasul dan orang-orang kudus yang namanya disebut dalam Doa Syukur Agung ini; juga pada hari-hari Minggu kecuali kalau, karena pertimbangan pastoral, lebih disarankan Doa Syukur Agung III.

Doa Syukur Agung II, karena sifatnya yang khusus, lebih cocok untuk hari-hari biasa dan untuk kesempatan-kesempatan tertentu. Memang Doa Syukur Agung ini memiliki prefasi sendiri; tetapi dapat juga digunakan prefasi lain, terutama prefasi-prefasi yang merangkum misteri keselamatan.

Doa Syukur Agung III sangat cocok untuk hari Minggu dan pesta-pesta.

Doa Syukur Agung IV dapat digunakan dalam setiap Misa yang tidak mempunyai prefasi khusus dan pada hari Minggu dalam Masa Biasa. Karena susunannya yang istimewa, dalam Doa Syukur Agung IV ini tidak dapat disisipkan doa arwah khusus.

Dalam TPE 2020 sudah tidak ada lagi rumusan untuk hari Minggu pada Doa Syukur Agung II sehingga dianjurkan untuk memakai Doa Syukur Agung II pada hari biasa saja atau kesempatan tertentu misalnya Misa bersama anak-anak yang rumusan doanya jauh lebih singkat.


Prex Eucharistica de reconciliatione

Jenis Doa Syukur Agung yang kedua adalah Prex Eucharistica de reconciliatione atau Doa Syukur Agung rekonsiliasi yang ditempatkan persis setelah Doa Syukur Agung IV dalam TPE 2020 meskipun dalam MR 2008 versi Latin ditempatkan di bagian lampiran. Ada dua jenis Doa Syukur Agung rekonsiliasi ini yakni I dan II.

Doa Syukur Agung rekonsiliasi ini dapat digunakan dalam Misa dengan tema khusus misteri pertobatan, misalnya: dalam Misa untuk memajukan kerukunan, untuk rekonsiliasi, untuk perdamaian dan keadilan, dalam masa perang atau kerusuhan, untuk silih atas dosa-dosa, untuk permohonan kasih, misteri Salib Suci, Ekaristi Mahakudus, Darah yang termulia Tuhan kita Yesus Kristus, dan juga dalam Misa selama Masa Prapaskah. Meskipun Doa Ekaristi ini dilengkapi dengan prefasi khusus, dapat juga dipakai prefasi lain yang berkaitan dengan penitensi dan pertobatan, misalnya prefasi-prefasi Prapaskah.


Prex Eucharistica pro variis necessitatibus

Jenis Doa Syukur Agung yang ketiga adalah Prex Eucharistica pro variis necessitatibus atau Doa Syukur Agung untuk berbagai keperluan yang ditempatkan setelah Doa Syukur Agung rekonsiliasi dalam TPE 2020 meskipun dalam MR 2008 versi Latin juga ditempatkan di bagian lampiran. TPE 2020 menyediakan empat tema Doa Syukur Agung untuk berbagai keperluan I, II, II, dan IV sesuai dengan terjemahan MR 2008.

Tema Doa Syukur Agung untuk berbagai keperluan I adalah “Gereja sedang melangkah pada jalan kesatuan”. Doa Syukur Agung ini cocok dipakai bersama dengan rumusan-rumusan Misa misalnya untuk Gereja, untuk Paus, untuk Uskup, untuk pemilihan Paus atau Uskup, untuk Konsili atau Sinode, untuk para imam, untuk imam sendiri, untuk para pelayan Gereja, dalam pertemuan rohani atau pastoral. Tema yang kedua adalah “Allah Sedang Membimbing Gereja-Nya pada Jalan Keselamatan”. Doa Syukur Agung cocok dipakai bersama dengan rumusan-rumusan Misa misalnya untuk Gereja, untuk panggilan imamat suci, untuk awam, untuk keluarga, untuk biarawan-biarawati, untuk panggilan hidup membiara, untuk pelayanan kasih, untuk keluarga dan handai-taulan, dan untuk mengucap syukur kepada Allah. Tema yang ketiga adalah “Yesus, jalan menuju Bapa”. Doa Syukur Agung ini cocok dipakai bersama dengan rumusan-rumusan Misa misalnya untuk evangelisasi bangsa-bangsa, untuk umat kristen yang teraniaya, untuk tanah air atau warga negara, untuk para penyelenggara negara, untuk pertemuan antarnegara, untuk tahun baru sipil, untuk kemajuan bangsa-bangsa. Tema yang keempat adalah “Yesus Berkeliling Sambil Berbuat Baik”. Doa Syukur Agung ini cocok dipakai bersama dengan rumusan-rumusan Misa misalnya untuk para pengungsi dan orang buangan, pada masa kelaparan atau untuk mereka yang menderita kelaparan, untuk mereka yang menindas kita, untuk mereka yang ditahan dalam pengasingan, untuk mereka yang ditahan dalam penjara, untuk orang sakit, untuk mereka yang menghadapi ajal, untuk memohon rahmat bagi kematian yang baik, dan untuk berbagai keperluan.


Demikianlah ketiga jenis Doa Syukur Agung dijelaskan secara singkat. Pemakaian Doa Syukur Agung ini juga tertulis dalam TPE 2020. Dalam Doa Syukur Agung, dihadirkan seluruh misteri penebusan Kristus bagi kita di atas altar. Seluruh misteri karya penyelamatan Allah terlaksana melalui peristiwa inkarnasi Yesus Kristus yang berpuncak dalam wafat dan kebangkitan-Nya yang kini dirayakan oleh seluruh Tubuh Mistik Kristus, yaitu Kristus dan Gereja-Nya, berkat Roh Kudus. Semoga melalui TPE baru ini, kita semakin menghayati Misa yang kita rayakan di tempat kita masing-masing.



RP. Riston Situmorang OSC

Dosen Liturgi Fakultas Filsafat UNPAR