Antonius Triawan Lukito, salah seorang inisiator Program Jelajah Alkitab (JA) Pandu menceritakan tentang perjalanan komunitas JA Pandu yang memasuki usia 12 tahun (19/4/2012). Program JA berawal dari munculnya kebutuhan para alumni Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) untuk mendalami Sabda Tuhan, terutama teks-teks Alkitab pada setiap pertemuan sharing iman. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengundang beberapa pembicara untuk mendalami materi surat-surat Paulus dalam tiga pertemuan. Namun, peserta yang hadir dari sesi ke sesi semakin sedikit. Berdasarkan evaluasi pengurus JA, mereka berinisiatif untuk berkonsultasi dengan pastor paroki Pandu waktu itu, RP Agustinus Sudarno, OSC. Pastor Darno memberikan masukan untuk bertemu RP Basilius Hendra Kimawan, OSC. Hasil pertemuan itu, Pastor Hendra bersedia memberikan materi setiap bulan satu sesi. Program JA mulai dibuka untuk umum, bukan hanya alumni KEP. Para pastor pendamping silih berganti, RP Hadrianus Tedjoworo, OSC pernah memberikan arahan kepada pengurus mengenai pastor yang menjadi narasumber dalam setiap pertemuan.
JA pernah dilaksanakan di dua paroki lain, tetapi semuanya terhenti. Ia menduga bahwa pengurus JA di paroki lain lebih terfokus pada sisi materi katekesenya, tetapi jiwanya belum sungguh dihayati. Spirit awal JA Pandu itu sungguh mengakar pada para pengurusnya. Hal inilah yang membuat program tetap berjalan. Sahabat JA menjadi andalan untuk regenerasi pengurus. Mereka membantu panitia untuk beberapa tugas tertentu. Beberapa di antara mereka bersedia menjadi pengurus. JA sempat vakum selama 1,5 tahun karena pandemi Covid-19. Setelah pandemi, JA memiliki “wajah baru” berupa pengajaran iman Katolik yang bukan terbatas pada Kitab Suci. Pada logo JA tertera Plus Plus, hal ini berarti bahwa pembicaraan menjadi lebih luas, bukan hanya dari Kitab Suci, tetapi dari sumber ajaran lainnya, tradisi dan magisterium.
RD Thomas Kristiatmo menjadi narasumber “Mengenal Tradisi dalam Gereja Katolik” pada ulang tahun JA ke-12, bertempat di aula paroki Pandu(18/4). Pastor Atmo menjelaskan pengantar tradisi serta pemahaman yang dimulai dari Kitab Suci Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, para Bapa Gereja, abad pertengahan, abad modern dan relevansi iman di zaman sekarang. Para peserta antusias dalam menanggapi materi di sesi pertama, dengan pertanyaan yang cukup banyak di sesi kedua.
Pada bagian akhir sesi, dirayakan secara sederhana ulang tahun JA ke-12 dengan menyanyi bersama dan pemotongan kue. Sebelum perayaan ulang tahun, pastor paroki Pandu, RP Josaphat Judo Pramono mengucapkan selamat dan profisiat kepada JA. Saat ini, JA bukan kelompok kategorial, tetapi berada di bidang pewartaan paroki Pandu. Perannya memberikan katekese kepada semua umat beriman. JA memberikan wawasan kognitif dalam berpraktik beriman, sedangkan dalam praktiknya dapat memakai sarana devosi dalam kelompok kategorial. Odilia Susy Erlina Kurniawan, koordinator JA menyampaikan dalam sambutannya, bahwa komunitas ini mendapatkan dukungan dari banyak pastor dan juga para peserta yang setia merespon para penghubung. Selama pandemi, JA tidak dilaksanakan secara daring, karena ciri khas dari JA adalah interaksi langsung dengan narasumber. Pada akhir sambutan, Susy memperkenalkan seluruh pengurus JA. ***
Edy Suryatno