Saling Mengenal dalam Keberagaman

Lebih dari 100 peserta Jambore pelajar dari Ma’arif institute mengunjungi Paroki Santa Maria Fatima Lembang pada Jumat, 29 Desember 2023 yang lalu. Mereka berkunjung dalam rangka program kegiatan pelajar lintas agama dengan nama ‘Jambore Pelajar Teladan Bangsa’. Program ini merupakan kegiatan tahunan wajib yang diselenggarakan oleh Ma’arif Institute yang melibatkan siswa-siswi pelajar setingkat Sekolah Mengenah Atas dari seluruh Indonesia. Selama tiga hari, kegiatan jambore ini mereka laksanakan di Jayagiri, kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

RD Aloysius Wahyu Endro Suseno, Pastor Paroki St. Maria Fatima Lembang dan segenap jajaran DPP beserta OMK dan WKRI cabang Lembang menyambut kedatangan para peserta Jambore dengan hangat di Gereja St. Maria Fatima Lembang. Menurut Direktur Eksekutif Maarif Institute, Abdul Rohim Ghazali, kegiatan jambore pelajar dengan tema “Peran Pelajar dalam Merawat Keberagaman” ini merupakan salah satu lini kegiatan dari Maarif Institute yang diperuntukan bagi para pelajar setingkat SMA.

Dalam acara kunjungan ini para peserta berkesempatan untuk berjalan mengelilingi, melihat area Biara OCD Karmel dan area Paroki Santa Maria Fatima Lembang. Tidak hanya berkeliling dalam area taman doa Goa Maria Biara OCD, para peserta juga mendapat penjelasan mengenai sejarah biara dalam Galery Splendor Carmely, serta mendapat penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan Paroki dalam kaitannya dengan lintas iman dan kegiatan lain yang dilakukan bersama warga sekitar yang dipaparkan oleh seksi HAK dan Kerawam Paroki, OMK dan WKRI. Para Suster dari SSCC dan Frater yang sedang melakukan studi dan tinggal sementara di wilayah Paroki membantu menjawab pertanyaan para peserta yang ingin mengetahui mengenai hal-hal lain dalam Gereja Katolik.

Mengakhiri kunjungannya di Paroki Lembang, Abdul Rohim mengatakan pentingnya kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merawat kebhinekaan. Karena merawat kebhinekaan adalah kewajiban dari setiap warga negara Indonesia dalam upaya untuk mewujudkan Indonesia yang rukun dan damai. Beliau juga menambahkan salah satu hal yang mendasari dari kebencian terhadap agama lain karena tidak adanya literasi tentang keberagaman agama. Dengan memperkenalkan agama lain pada pelajar maka diharapkan toleransi akan terpupuk sejak dini dan terbangun dengan sendirinya.***

Veronika NK