Pentingnya Wawasan Kebangsaan dalam Pendidikan Katolik di Perguruan Tinggi

Pentingnya Wawasan Kebangsaan dalam Pendidikan Katolik di Perguruan Tinggi, Amorpost.com – Perlunya materi wawasan kebangsaan menjadi salah satu topik penting yang dibahas dalam kegiatan penyusunan Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia-Standar Nasional Perguruan Tinggi Tingkat Nasional.

Gagasan ini disampaikan oleh Romo Leo Sugiyono, MSC selaku Sekretaris Eksekutif Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Menurut Romo Leo Sugiyono, MSC, wawasan kebangsaan bisa menjadi bagian dari materi Moral Aktual selain Materi Ajaran Iman yang wajib masuk dalam Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi.

Hal senada diungkapkan oleh Fransiskus Endang, SH, MM yang merupakan Direktur Pendidikan Katolik dan perwakilan dari Dirjen Bimas Katolik.

“Pendidikan agama harus mampu menjawab situasi kemasyarakatan yang ada dan mampu menjawab kebutuhan pembudayaan nilai-nilai Pancasila,” ujar Fransiskus dalam sambutannya.

“Terwujudnya Penyelenggaraan Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum yang Berkualitas” mejadi tema besar dalam kegiatan penyusunan Kurikulum Pendidikan Agama Katolik. Kurikulum baru ini nantinya harus mengikuti Standar Nasional Perguruan Tinggi Tingkat Nasional.

Pembahasan dan penyusunan kurikulum ini melibatkan Direktorat Pendidikan Katolik Kementerian Agama, KWI dan para dosen agama Katolik di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Kurikulum pendidikan agama Katolik di perguruan tinggi selama ini mengacu pada kurikulum yang diterbitkan Komisi Kateketik KWI pada 2011 silam. Pertemuan kali ini untuk memperbaharui kurikulum berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Dr. Aloma Sarumaha, MA.,M.Si selaku Kepala Subdirektorat Pendidikan Tinggi menyampaikan harapan besar terkait pembaharuan kurikulum ini.

Menurut dia, kurikulum baru ini nantinya diharapkan bisa mendukung para sarjana Katolik untuk bisa mempertanggungjawabkan imannya di tengah masyarakat yang plural.

Sebagai informasi, kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta, dari tanggal 29 Mei-2 Juni 2017. Direktur Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Drs. Eusabius Binsasi yang akan memimpin penutupan kegiatan ini nantinya.

Sumber : Bimas Katolik Kementerian Agama RI