Implementasi Kampus Merdeka

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dengan Keuskupan Bandung serta penandatanganan perjanjian kerja sama antara Fakultas Filsafat UNPAR (FF UNPAR) dengan lembaga-lembaga di bawah naungan Keuskupan Bandung dilaksanakan di Ruang 6113 Fakultas Filsafat Unpar, Jalan Nias Bandung (11/5). Lembaga Keuskupan Bandung yang dimaksud adalah Seminari Tinggi Fermentum, Dewan Karya Pastoral (DKP) Keuskupan Bandung dan Caritas Keuskupan Bandung.

Penandatangan MoU dari pihak UNPAR adalah rektor UNPAR, Mangadar Situmorang, dan Vikaris Jenderal Keuskupan Bandung, RD Yustinus Hilman Pujiatmoko. Dalam menindaklanjuti MoU tersebut dilakukan pula penandatangan Memorandum of Agreement (MoA) antara Dekan FF Unpar, RP Leonardus Samosir, OSC dengan Direktur Caritas Keuskupan Bandung, RD Agustinus Darwanto, Rektor Seminari Tinggi Fermentum, RD RF Bhanu Viktorahadi, dan ketua Dewan Harian DKP Keuskupan Bandung, RD Yustinus Hilman Pujiatmoko.

Penandatanganan dua nota penting tersebut disaksikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNPAR C. Harimanto Suryanugraha, OSC; Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FF UNPAR, Yohanes Slamet Purwadi; Guru Besar FF UNPAR Ignatius Bambang Sugiharto; Ketua Jurusan Filsafat Stephanus Djunatan; Ketua CPCReS RP. Onesius Otenieli Daeli, OSC; dan Kepala Kantor Internasional dan Kerja Sama (KIK) UNPAR, Sylvia Yazid. Hadir pula beberapa perwakilan dari Keuskupan Bandung, di antaranya RP Fransiskus Samong, OSC, Sekretaris Uskup dan Keuskupan Bandung, Matias Endar staf DKP Keuskupan Bandung, serta RD Stefanus Albertus Herry Nogroho dan RD Paulus Sunu Sukmono Wasi, staf Seminari Tinggi Fermentum.

Ruang lingkup perjanjian kerja sama FF Unpar dan Seminari Tinggi Fermentum, yaitu: mencakup pendidikan dan pembinaan mahasiswa calon imam dari Seminari Tinggi Fermentum yang menempuh studi di FF Unpar. Selain itu, pengabdian masyarakat berupa praktik mengajar, seminar serta hal lain yang dilakukan para mahasiswa di bawah bimbingan para dosen FF dan pimpinan Seminari Tinggi Fermentum. DKP dan Caritas Keuskupan Bandung mencakup pertukaran tenaga pengajar dan pembina untuk memenuhi kebutuhan kegiatan di kedua lembaga, penelitian ilmiah untuk pengembangan Keuskupan Bandung.

Pastor Leo, demikian sapaan akrab Dekan FF berharap agar kerja sama ini menjadi wadah belajar bagi kedua belah pihak. Terutama dalam menunjang program Kampus Merdeka lewat magang serta pertukaran tenaga pengajar untuk memenuhi kebutuhan antar lembaga dapat terealisasi. Dalam hal ini, para mahasiswa dapat magang di komisi-komisi, serta belajar bukan sekadar teori-teori. Selain itu, bukan hanya sumbangan ilmu, melainkan pula terlibat dalam meracik kurikulum.

Mangadar, rektor UNPAR menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi penting ketika bicara implementasi Kampus Merdeka. Selain itu, menjadi sebuah poin penting dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau oleh lembaga lain. Legalitas ini menjadi sangat penting terutama dalam pengembangan kegiatan program studi baik di FF Unpar maupun program studi lainnya. ***

Edy Suryatno