Pada tahun 2000 terbit novel pengarang Amerika yang saya sukai karena beberapa cerita pendeknya telah saya baca terjemahannya ketika saya duduk di Sekolah Guru Atas (SGA) di Yogya tahun 1957. Nama pengarang itu John Steinbeck. Tetapi favorit saya pengarang Amerika William Saroyan yang diterjemahkan Anas Makruf dalam judul komedi manusia (human comedy). Saya masih duduk di kelas 2 SGA. Sedang pengarang Amerika yang saya baca dalam bahasa Inggris (pinjaman dari Jefferson Library Yogja, juga masih di SGA, dengan bantuan kamus kecil bahasa Inggris yang murah harganya. Sampai sekarang saya hanya bisa membaca teks film Amerika tanpa mengerti ucapannya. Teks film luar Amerika hanya dapat saya ikuti kalau ada teks Inggrisnya. Ya karena pelajaran bahasa Inggris di sekolah waktu itu memang untuk dapat membaca buku-buku bahasa Inggris.
Adapun novel John Steinbeck itu adalah The Grape of Wrath, terjemahan sahabat saya penyair Sapardi Djoko Damono (almarhum tahun pandemi kemarin) dengan judul Amarah (penerbit obor). Buku itu begitu terkenal dalam dunia sastra dunia sehingga ingin sekali saya membacanya. Tetapi yang saya peroleh novelnya yang lain, East Of Eden. Ini saya tulis di kolom ini karena saya penasaran mengapa judulnya aneh. Ketika saya membeli Alkitab Deuterokanonika ternyata judul itu diambil dari kitab Yeremia yaitu 25:15-16 yang bunyinya: “Tuhan, Allah Israel berkata kepadaku “Ambilah gelas anggur ini yang telah kuisi dengan anggur kemarahanKu. Bawalah ke segala bangsa ke mana kau Kuutus dan suruhlah mereka minum anggur ini. Apabila mereka meminumnya, mereka terhuyung-huyung dan kehilangan akal karena peperangan yang Kudatangkan kepada mereka”.
Mengapa Sapardi menerjemahkan dengan judul Amarah saja dan bukan sesuai dengan judul aslinya anggur kemarahan? Sapardi bukan orang Kristen Katolik meskipu budayawan Sunda Rustandi Kartakusuma pernah bertanya pada saya, apakah saudara Sapardi agama Kristen seperti anda. Saya jawab bukan. Ia menduga demikian karena dalam banyak puisinya banyak menyebut simbol-simbol Kristen seperti Salib dan Adam. Kalau Sapardi Katolik ada kemungkinan dia akan menterjemahkan Anggur Kemarahan yang mungkin aneh buat telinga Kristen Indonesia yang lebih mengenal anggur dengan darah suci Kristus.
Judul The Grapes of Wrath juga diterjemahkan dalam versi Alkitab lain seperti the wine cup of Fury atau yang lain “cup of vengeance”. Steinback sering menggunakan kutipan alkitab untuk novelnya, misalnya East of Eden tadi. Novel ini setahun kemudian telah dibikin filmnya dengan sutradara John Ford yang terkenal. Jka novel East Of Eden dibikin film tahun 1955 dengan judul yang sama oleh sutradara terkenal juga Elia Kazan.
Anggur Kemarahan Tuhan berkisah tentang keluarga petani sederhana di Oklahoma (Amerika Serikat Tengah) dengan kakek nenek dan ayah ibu serta saudara-saudara yang lain berpindah (emigrasi) dari Oklahoma ke California. Tom Joad keluar dari penjara dan menemukan keluarganya dalam kondisi mengenaskan akibat Depresi Dunia tahun 1933. Ia dipenjara karena kasus pembunuhan. Tom Joad memutuskan untuk menjual tanah pertaniannya dan pergi ke California yang banyak perkebunan buah-buahan. Mereka akan bekerja sebagai pemetik buah dan menabung untuk membeli tanah pertanian di California yang terkenal subur.
Namun perjalanan dari Oklahoma ke California amat jauh dengan mengendarai mobil box. Mereka harus menaiki jalan berbukit serta padang rumput dan padang pasir. Di tengah perjalanan yang berat itu kakeknya meninggal dan terpaksa dikubur di tepi jalan secara ilegal. Mereka harus menghemat uang yang terbatas. Neneknya kemudian juga menyusul meninggal di padang gurun gersang dan dikubur di tanah padang itu.
California ternyata bukan tanah Kanaan yang menjanjikan. Tanah di sana dikuasai oleh para konglomerat yang memelihara tenaga satpam untuk membunuh siapa saja yang menyerobot tanah yang ratusan hektar itu untuk perkebunan dan peternakan. Ratusan atau ribuan imigran petani mereka sebut “Oklie” atau orang Oklahoma yang berarti “para badjingan dari Oklahoma”. Mungkin karena inilah mengapa Sapardi memilih judul Amarah untuk The Grapes of Wrath, supaya lebih nampak bahwa California meskipun hijau subur tetapi Sudah dimiliki oleh para konglomerat Amerika. Banyak tanah kosong yang menganggur yang bagi petani merupakan dosa besar para kapitalis. Itulah rupanya hubungan antara judul dan jalan cerita apabila ingat bahwa judul itu kutipan dari kitab Yeremia.
Di Indonesia belum banyak kapitalis. Tetapi para koruptor bisa menggunakan uang korupsi untuk membeli hak pengelolaan hutan (adat) yang di Indonesia belum disadari asal-usul budaya hutan. Hutan yang sekalipun belum pernah dimasuki manusia namun telah ada pemiliknya, yaitu masyarakat adat. Tiap kelompok suku tahu di mana batas pemilikan hutannya. Terutama hutan larangan yang dimiliki oleh kelompok suku. Ada tiga jenis hutan di Sunda yaitu hutan larangan atau tertutup yang tak boleh dimasuki manusia. Hutan terbuka yang ada perladangan dan kampung, dan hutan siger tengah yaitu hutan tertutup.
Tom Joad rupanya yang menginginkan Tuhan memberikan anggur kemarahan itu pada para konglomerat Amerika yang membiarkan hektaran tanah mereka kosong untuk digarap oleh para petani Oklahoma yang telah menempuh perjalanan maut yang jauh. Karena mabuk dan terhuyung serta kehilangan akal maka dengan mudah para petani miskin itu akan memeranginya. Musuh terbesar mereka bukan alam liar justru manusia kaya yang serakah.
Jacob Sumadjo