Youth Training Camp VII: Sinergitas Kerawam dan Pemuda Katolik

Kerasulan Awam Keuskupan Bandung bekerja sama dengan Pemuda Katolik dalam menyelenggarakan Youth Training Camp VII (YTC). Pengkaderan ini dihadiri para siswa-siswi SMA dengan umur 16-18 tahun mencapai 40 orang dan diselenggarakan pada hari Jumat-Minggu, 21-23 Februari 2020 di Villa Padepokan Karang Tumaritis, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, bertema “Know Yourself, Take a Chance, and Make a Change”.


Meningkatkan sumber daya manusia menjadi fokus tujuan YTC agar para kader mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, dan para kader muda diharapkan dapat berinteraksi dengan orang lain, terjun ke dunia masyarakat, dan menjadi pemimpin dimana pun berkarya sehingga penting membekali diri orang muda dengan berbagai kemampuan di YTC.



Acara diawali dengan Misa Pembukaan yang dipimpin oleh R.D Rohendi Marpaung. Misa berjalan dengan penuh khidmat dan pastur pun memberikan semangat kepada semua peserta untuk mengikuti rangkaian acara dengan sungguh-sungguh.


Di hari pertama, Magdalena Vedawati yang membawakan sesi Pengenalan Diri mengajak peserta mengenali diri sendiri. Melalui pengenalan diri ini, peserta mencoba mengetahui kemampuan dan kekurangan yang kita miliki dan belajar menerima kondisi diri. Bagi Magdalena Vedawati, penting mengenali diri agar semakin mantap ketika terjun ke masyarakat.


Sementara itu, R.D Aloysius Wahyu Endro Suseno dalam materi Kepemimpinan Kristiani menegaskan kepada peserta untuk mengenali dan meneladani Yesus sebagai pemimpin. R.D Aloysius Wahyu Endro Suseno mengharapkan kita semua dapat menerapkan teladan Yesus dalam bermasyarakat.


Kegiatan di hari kedua ini menampilkan berbagai narsumber seperti Budhi Hendarto pada sesi kedua dan tiga yang memperdalam keterampilan Public Speaking dan Wawasan Kebangsaan agar peserta semakin percaya diri dan lebih memahami makna Kebangsaan dalam pelaksanaan di kehidupan sehari-hari dilanjutkan dengan Outbound.


Di hari yang sama sesi keempat ada juga Talkshow bersama Drs. Mangadar Situmorang, Ph.D (Rektor Universitas Katolik Parahyangan), Rafael Situmorang, SH (Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat), Erick Darmadjaya, B.Sc (Anggota DPRD Kota Bandung), dan Edi Silaban (Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Barat) yang bicara tentang Motivasi Kristiani.


Dalam pemaparan, keempat narasumber menceritakan pengalaman mereka terjun ke dalam masyarakat tanpa menghilangkan ke-katolikannya. Keterbukaan merupakan langkah awal untuk mengenal banyak teman, bahkan menemukan sahabat dengan berbagai perbedaan yang ada. Peserta juga diajak melihat peluang dan kesempatan terjun di tengah masyarakat menjadi pengurus RT, terlibat di Karang Taruna, Anggota DPRD, dan lain sebagainya yang dapat menentukan nasib banyak orang. Adapun terdapat lima poin pada talkshow yang diantaranya menekankan:


1.Berani dan terbuka. Hidup bermasyarakat pasti akan berjumpa dengan orang yang berbeda-beda.  Jika kita mau berani untuk menunjukkan siapa diri kita (identitas kita sebagai pengikut Kristus), maka kita pun akan membuka diri untuk mengenali orang di sekitar kita.

2.Budaya dialog. Ini akan tercipta apabila kita dapat menerima kehadiran orang lain yang berbeda suku bangsa, agama, dan antar golongan.

3.Bersahabat. Perjumpaan yang lebih intensif dengan banyak orang dan melakukan kegiatan-kegiatan bersama.

4.Cinta Kasih. Seorang Katolik pasti tidak terlepas dari teladan Yesus Sang Cinta Kasih. Kita diajak untuk mencintai semua orang tanpa melihat status orang tersebut.


Pada hari ketiga, ada juga pembicara Hendra Guntara (Ketua KNPI Kota Bandung) yang berbicara tentang Kondisi Kemasyarakatan di Kota Bandung. Sesi penutup disampaikan oleh Sr. Valentina, CB yang menyampaikan tugas sebagai Kerasulan Awam. Sr. Valentina menegaskan “YTC dijadikan sebagai tugas perutusan Gereja yang merasul secara proaktif di masyarakat dengan berhati nurani, sehat, beradab, manusiawi, dan mendukung kehidupan” katanya. Ia berharap semoga melalui Youth Training Camp VII yang bersinergi dengan Pemuda Katolik ini dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki kaum muda, dan menjadi generasi penentu yang baik demi gereja dan bangsa Indonesia. (SDO)

Edi Silaban 

Ketua Pemuda Katolik Jabar.


Penulis:

***sandio